Senin, 26 Agustus 2019

MENCIPTAKAN SUASANA KELAS YANG EFEKTIF

MANAJEMEN KELAS DI SD
Tentang 
MENCIPTAKAN SUASANA KELAS YANG EFEKTIF




Disusun Oleh :
Lina Delviza
(1620228)
Prodi : 
PGSD



DOSEN PEMBIMBING :
YESSI RIFMASARI, M.Pd



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP ADZKIA 
PADANG 
2019





RINGKASAN MATERI KELOMPOK 10
MENCIPTAKAN SUASANA KELAS YANG EFEKTIF


A. MENCIPTAKAN SUASANA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN BAGI SISWA


a.      Kondisi Belajar yang  Efektif
   Guru sebagai pembimbing diharapkan  mampu menciptakan kondisi yang strategi yang dapat membuat peserta didik nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Dalam menciptakan kondisi yang baik, hendaknya guru memperhatikan dua hal: pertama, kondisi internal merupakan kondisi yang ada pada diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatan, keamanannya, ketentramannya, dan sebagainya. Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar pribadi manusia, umpamanya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan fisik yang lain.
       Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya ruang belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar, ruangan cukup terang, tidak gelap dan tidak mengganggu mata, sarana yang diperlukan dalam belajar yang cukup atau lengkap. 
  Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini:

 1.        Melibatkan Siswa secara Aktif

Aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa hal, antara lain :
a.  Aktivitas visual, seperti membaca, menulis, melakukan eksprimen.
b.  Aktivitas lisan, seperti bercerita, tanya jawab.
c. Aktivitas mendengarkan, seperti mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan pengarahan guru.
d.   Aktivitas gerak, seperti melakukan praktek di tempat praktek.
e.    Aktivitas menulis, seperti mengarang, membuat surat, membuat karya tulis.

Aktivitas kegiatan pembelajaran siswa di kelas hendaknya lebih banyak melibatkan siswa, atau lebih memperhatikan aktivitas siswa. Berikut ini cara meningkatkan keterlibatan siswa
Tingkatkan partisifasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan cara menggunakan berbagai teknik mengajar.Berikanlah materi pelajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.Usahakan agar pembelajaran lebih menarik minat siswa. Untuk itu guru harus mengetahui minat siswa dan mengaitkannya dengan bahan pembelajaran.



 2.Menarik Minat dan Perhatian Siswa
    Kondisi pembelajaran yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar.Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran erat kaitannya dengan sifat, bakat dan kecerdasan siswa. Pembelajaran yang dapat menyesuaikan sifat, bakat dan kecerdasan siswa merupakan pembelajaran yang diminati.

 3. Membangkitkan Motivasi Siswa
   Motif adalah semacam daya yang terdapat dalam diri seseorang yang dapat mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Sedang motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Tugas guru adalah bagaimana membangkitkan motivasi siswa sehingga ia mau belajar. Berikut ini beberapa cara bagaimana membangkitkan motivasi siswa :
a)  Guru berusaha menciptakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya;
b)  Pada awal kegiatan pembelajaran, guru hendaknya terlebih dahulu menyampaikan kepada siswa tentang tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, sehingga siswa terpancing untuk ikut serta didalam mencapai tujuan tersebut.
c)  Guru berusaha mendorong siswa dalam belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
d) Guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses dengan usahanya sendiri;
e) Guru selalu berusaha menarik minat belajar siswa.
f)    Sering-seringlah memberikan tugas dan memberikan nilai seobyektif mungkin

 4.  Memberikan pelayanan individu Siswa
   Perlunya keterampilan guru di dalam memberikan variasi pembelajaran agar dapat diserap oleh semua siswa dalam berbagai tingkatan kemampuan, dan disini pulalah perlu adanya pelayanan individu siswa.
Memberikan pelayanan individual siswa bukanlah semata-mata ditujuan kepada siswa secara perorangan saja, melainkan dapat juga ditujukan kepada sekelompok siswa dalam satu kelas tertentu. Sistem pembelajaran individual atau privat, belakangan ini memang cukup marak dilakukan melalui les-les privat atau melalui lembaga-lembaga pendidikan yang memang khusus memberikan pelayanan yang bersifat individual.

 5. Menyiapkan dan Menggunakan berbagai Media dalam Pembelejaran.
    Alat peraga/media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pembelajaran yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung yang yang dibantu dengan sejumlah alat peraga dengan memperhatikan dari segi nilai dan manfaat alat peraga tersebut dalam membantu menyukseskan proses pembelajaran di kelas.
Di dalam menyiapkan dan menggunakan media atau alat peraga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :
Alat peraga yang digunakan hendaknya dapat memperbesar perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diasjikan.
Alat peraga yang dipilih hendaknya sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa serta perbedaan individual dalam kelompok.
Alat yang dipilih hendaknya tepat, memadai dan mudah digunakan.


B. MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG MENYENANGKAN 

1.   Ciptakan iklim yang nyaman buat anak didik Anda
     Iklim yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru maupun antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, sehingga komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun. Sebagai pengajar, Anda dapat menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada siswa lain yang akan mengejek ketika ia bertanya. Beri motivasi kepada siswa bahwa dengan bertanya, akan memudahkannya untuk lebih mengetahui tentang sesuatu hal daripada hanya diam mendengarkan.

2. Dengarkan dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh siswa Anda. Jika siswa Anda mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin fokus dan memperhatikannya. Meski sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia merasa diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga enggan untuk memberikan kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas Anda sebagai pengajar, membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan perhatian-perhatian saat siswa merasa sedang ingin didengarkan.

3. Jangan ragu memberikan pujian kepada siswa
            Anda juga bisa mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan oleh anak didik Anda. Misalnya, "Oh, itu ide yang sangat bagus" ,atau "Pertanyaan kamu bagus, itu tidak pernah saya pikirkan sebelumnya”.

4. Beri pertanyaan yang mudah dijawab
            Jika hal di atas belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan komentar atau pertanyaan, giliran Anda untuk mengajukan pertanyaan memancing yang bisa membuat anak didik Anda tidak lagi bungkam di dalam kelas. Pastikan pertanyaan Anda mampu dijawab oleh siswa, sehingga saat menjawab secara tidak langsung melatih siswa untuk berbicara. Saat siswa sudah mulai merespon, beri senyum kepada siswa yang sudah berkomentar. Hal ini akan mengurangi rasa canggung yang biasa ia perlihatkan.

5.  Biarkan siswa mengetahui pelajaran sebelum kelas dimulai
            Minta agar para siswa mempelajari bahan yang nantinya akan Anda tanyakan. Sehingga, ia akan mempersiapkannya terlebih dulu.  Jika saat anda bertanya dan para siswa tidak merespon, ubah format pertanyaan anda yang hanya membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak".

6.      Controlling
            Kontrol para siswa dengan alat kontrol yang Anda miiliki. Gunanya adalah untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang biasanya berpartisipasi dalam kelas. Jika Anda menemukan beberapa siswa yang tingkat partisipasinya dalam kelas sangat kurang, maka ajak ia berkomunikasi secaraa pribadi. Mungkin dengan begitu ia akan merasa percaya diri. Selain itu, jika yang Anda temukan hanyalah permasalahan kurang percaya yang menjadikannya diam selama kelas berlangsung, maka tugas Anda selanjutnya adalah memberi ia tugas yang bisa membantunya untuk berkomunikasi. Misalnya, tugas berpidato dalam kelas.
            Selain itu, keakraban antara guru dan siswa sangat menentukan keberhasilan belajar bagi siswa. Jika hal ini terjalin suasana belajar akan lebih santai dan siswa akan lebih mudah menangkap pelajaran. Siswa tidak akan merasa sungkan bertanya jika mereka tidak mengerti karena salah satu jalan membuat siswa cepat mengerti adalah dengan cara bertanya. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik yang lain. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik. Penguasaan terhadap semua ketrampilan mengajar di atas harus utuh dan terintegrasi, sehingga diperlukan latihan yang sistematis, misalnya melalui pembelajaran mikro.
            Seluruh sekolah yang bertaraf nasional dan internasional, jumlah siswa dibatasi dalam setiap kelas maksimal 32 siswa.
             Hal ini ditetapkan agar guru bisa lebih mudah memberikan pelajaran dengan baik dan siswa juga akan mudah menangkap yang nantinya akan mendapatkan hasil yang baik pula.
Selain itu juga bagian sarana dan prasarana disekolah akan lebih mudah menyediakan alat praktikum sesuai dengan jumlah siswa seperti komputer, alat praktik IPA, peralatan olahraga, labor bahasa dan lain-lain. Dan juga guru menyampaikan materi pembelajaran dikelas dengan menggunakan alat multimedia. Bagi guru yang kreatif mereka membuat animasi karikatur dalam pembelajaran sehingga siswa tidak merasa jenuh. Bagian kurikulum juga harus memikirkan bagaimana agar siswa  juga dapat menerima pembelajaran dengan baik dengan cara menyusun jadwal pelajaran dengan rapi. Dalam satu hari siswa jangan diberikan pelajaran yang berumus, harus diselingi dengan mata pelajaran yang lainnya.

23 komentar:

  1. Apa tips yang di lakukan guru, agar tercipta nya suasana kelas yang efektif??

    BalasHapus
  2. semangat kk ,semoga karya tulis nyaa lebih banyak lagi kk .d tnggu yg selanjutnya .

    BalasHapus
  3. Materinya sangat berguna bagi pendidik.

    BalasHapus
  4. Artikel nya bagus, mudah di pahami

    BalasHapus
  5. Bagus min, sangat bermanfaat 😊

    BalasHapus
  6. Artikel nya bagus, sangat membantu 😊

    BalasHapus
  7. Materinya bagus sangat bermanfaat

    BalasHapus
  8. Apakah kerjasama antar guru dan siswa sangat di butuhkan dalam manajemen kelas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa kak, karna kalau hanya 1 saja yg dominan, maka pembelajaran akan terlaksana kurang efektif

      Hapus
  9. Terimakasih sangat bermanfaat

    BalasHapus