Senin, 26 Agustus 2019

FAKTOR-FAKTOR yang MEMPENGARUHI BELAJAR

RESUME 9
MANAJEMEN KELAS DI SD
Tentang
FAKTOR-FAKTOR yang MEMPENGARUHI BELAJAR




OLEH :
Lina Delviza
1620228




DOSEN PENGAMPU : YESSI RIFMASARI M.Pd





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ADZKIA PADANG
2019/2020





A.    Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu :
1.      Faktor Interen adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor ini meliputi:

a.       Faktor jasmani
Proses seorang siswa akan terganggu jika kesehatan siswa tersebut terganggu selain itu juga ia akan cepat lelah kurang bersemangat dan lain-lain, demikian juga apabila ia cacat tubuh.
b.      Faktor psikologis
1)      Intelegensi
Dalam situasi yang sama, siswa mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil kendatipun begitu, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum tentu berhasil dalam belajar. Hal ini disebabkan belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Siswa yang memiliki tingkat intelegensi normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar jika kondisi yang diciptakan mendukung terjadi pembelajaran yang efektif dan efisien.

2)      Perhatian
Untuk menjamin hasil belajar yang baik. Siswa harus mempunyai perhatian yang penuh terhadap bahan yang dipelajarinya. Untuk tumbuh perhatian maka bahan pelajaran itu harus baik.

3)      Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar anak. Bila pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak dapat belajar dengan sebaik-baiknya minat anak dapat ditumbuhkan dengan berbagai macam cara yaitu dengan memvariasikan media pembelajaran. Mengembangkan metode pembelajaran, menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan dan  lain-lain

4)      Bakat
Jika bahan pelajaran yang dipelajari oleh siswa berbakat maka pelajaran itu akan cepat dikuasai, sehingga hasil pelajaran nya pun akan baik, lain terhadap anak yang kurang berbakat, guru harus bersabar dan telaten melayani mereka yaitu dengan sering mengulangi/menjelaskan bahan, akhirnya siswa/I itu diharapkan akan dengan menguasai bahan yang diajarkan

5)      Motif
Proses belajar mengajar harus memperhatikan motif belajar siswa atau faktor-faktor yang mendorong belajar siswa maka dengan guru dapat mengajak para siswa untuk berfikir dan memusatkan perhatian terhadap pembelajaran dan merencanakan melaksanakan kegiatan yang berhubungan serta menunjang belajar

6)      Kematangan
Kematangan adalah fase pertumbuhan sekarang. Kematangan belum berarti siswa dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus agar kematangan itu dapat dikembangkan pada diri siswa maka perlu di ciptakan suatu kondisi yang memungkinkan kematangan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan cara memberikan latihan ynag terus menerus dan konsisten, pemberian tugs yang bertingkat dan berkesinambungan dari sederhana ke kompleks

c.       Faktor Kelelahan 
Kelelahan baik jasmani maupun rohani dapat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Oleh karena itu guru harus memberikan pengertian kepada siswa agar menghindari terjadinya kelelahan dalam belajar dengan cara para siswa diberi penjelasan agar mereka mengusahakan tidur dan istirahat yang cukup dan teratur, mengusahakan variasi dalam belajar. Oleh raga yang cukup

2.      Faktor Eksternal
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu,

a.       Faktor Keluarga
Para siswa yang sedang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:

1)      Cara orang tua mendidik sikap dan perhatian orang tua
2)      Berhubungan antar keluarga
3)      Suasana rumah
4)      Keadaan ekonomi
5)      Latar belakang kebudayaan orang tua

b.      Faktor sekolah
Yang mempengaruhi, belajar meliputi hal-hal yang berkaitan dengan metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa, disiplin sekolah, peralatan, waktu sekolah, metode pembelajaran, tugas sekolah.

c.       Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap perkembangan pribadi siswa yang pada akhirnya mempengaruhi terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Faktor ini banyak kaitan dengan:

1)      Kegiatan siswa dalam masyarakat
2)      Media yang beredar dalam masyarakat
3)      Pengaruh teman bergaul
4)      Pola hidup masyarakat

B.     Mengatur kondisi kelas dan iklim belajar siswa

1.      Kondisi Fisik
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil belajar. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran
Guru sebagai seorang pengajar/pendidik harus dapat menciptakan lingkungan kelas yang membantu perkembangan pendidikan para peserta didik. Melalui teknik motivasi yang akurat, guru dapat memberikan kontribusi iklim kelas yang sehat, kondisi dan lingkungan hendaknya menjadi perhatian dan kepedulian guru agar siswa dapat belajar secara optimal. Kondisi dan lingkungan yang perlu menjadi perhatian dalam menunjang terciptanya pembelajaran sebagai berikut :

a.       Ruang tempat berlangsungnya pembelajaran
Ruang tempat belajar harus memungkinkan para peserta didik dapat bergerak leluasa tidak berdesak-desakan sehingga tidak saling menggangu satu sama lainnya pada saat terjadi aktivitas pembelajaran.
Besarnya ruang kelas sangat tergantung pada berbagai hal antara lain.

1)      Jenis kegiatan (kegiatan pertemuan tatap muka klasikal dalam kelas atau bekerja dengan praktikum)
2)      Jumlah siswa yang melakukan kegiatan

Jika ruangan yang dipakai teratur mempergunakan hiasan, pakailah hiasan yang mempunyai nilai pendidikan dapat secara langsung memberi daya terapi bagi anak-anak pelanggar disiplin

b.      Pengaturan tempat duduk
Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka dengan posisi it, guru sekaligus dapat mengontrol tingkah laku para peserta didiknya pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran pengaturan proses pembelajaran. Beberapa kemungkinan dalam pengaturan tempat duduk seperti dibawah ini.

c.       Pola deret atau berbaris, berjajar
Pengaturan seperti ini adalah pengaturan yang sangat populer pada umumnya tempat duduk siswa diatur menurut tinggi pendeknya siswa pada situasi tertentu misalnya, jika ada siswa yang tidak dapat melihat jarak atau pendengaran yang agak kurang atau banyak berbuat gaduh maka orang yang seperti ini didudukkan di deretan depan, tanpa menghiraukan tinggi rendahnya siswa

d.      Pola susunan kelompok
Cara ini memungkinkan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah antara satu dengan yang lainnya dan dapat berpindah dari satu kelompok lain secara bebas. Pola ini memudahkan siswa untuk bekerja sama dan saling menolong satu sama lain.

e.       Pola formasi tepal kuda
Pola ini menempatkan posisi guru berada ditentang-tengah para siswa. Pola ini di pakai jika banyak memerlukan diskusi antar siswa atau dengan guru. Pengaturan seperti ini memberi kemudahan kepada para siswa untuk saling berkomunikasi dan berkonsultasi.

f.       Pola lingkaran atau persegi
Pola pengaturan seperti ini baik juga untuk mengajar yang disajikan dengan metode diskusi. Otoritas guru sama sekali tidak berpusat dan kepemimpinan formal tidak berperan sama sekali

g.      Ventilasi dan pengaturan cahaya
Suhu, ventilasi dan penerangan (kendatipun guru sulit mengaturnya tapi sudah tersedia ) adalah aset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman, oleh karena itu ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa.

h.      Pengaturan penyimpanan barang-barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan bagi kepentingan kegiatan belajar. Barang-barang yang karena nilai praktisnya tinggi dan dapat di simpan di ruang kelas seperti buku belajar, pedoman kurikulum, kartu pribadi dan lain sebagainya.


C.    Kondisi Yang Mempengaruhi Penciptaan Iklim Kelas

1.      Kondisi Sosio-Emosional
Kondisi sosio emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas tercapainya tujuan pengajaran. Kondisi sosio-emosional tersebut meliputi :

a.       Tipe kepemimpinan
Peranan guru dan tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana emosional di dalam kelas. Apakah guru melaksanakan kepemimpinannya secara demokratis, laisez faire atau demokratis.Kesemuanya itu memberikan dampak kepada peserta didik.Tipe kepemimpinan guru, artinya adalah fungsi yang melakat pada guru ketika berada dalam kelas. Gaya apa yang muncul ketika guru melaksanakan peran sebagai pemimpin dalam pembelajaran di kelas. Apakah gaya otoriter segala sesuatunya diatur dan diarahkan oleh sendiri dan siswa tidak diberikan kesempatan untuk terlibat didalamnya, atau gaya demokrasi dimana terjadi proses timbal balik antara guru dan murid sesuai dengan peranannya masing-masing.

b.       Sikap guru
Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki. Kalaupun guru terpaksa membenci, bencilah tingkah lakunya bukan membenci siswanya. Terimalah siswa dengan hangat sehingga ia insyaf akan kesalahannya. Berlakulah adil dalam bertindak. Ciptakan satu kondisi yang menyebabkan siswa sadar akan kesalahannya sehingga ada dorongan untuk memperbaiki kesalahannya. sikap yang diperlihatkan oleh guru di depan kelas atau di luar kelas yang akan mempengaruhi mood anak, apakah anak merasa tertarik dengan sikap guru atau malah tidak tertarik. Sikap yang baik sebagai seorang guru, bapak/ibu, kakak, orang dewasa yang memberikan bimbingan tentunya adalah hal yang paling baik diperlihatkan

c.       Suara guru
Suara guru, walaupun bukan faktor yang besar, turut mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Suara yang melengking tinggi atau senantiasa tinggi atau malah terlalu rendah sehingga tidak terdengar oleh siswa akan mengakibatkan suasana gaduh, bisa jadi membosankan sehingga pelajaran cenderung tidak diperhatikan. Suara hendaknya relatif rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara yang penuh dan kedengarannya rileks cenderung akan mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran, dan tekanan suara hendaknya bervariasi agar tidak membosankan siswa.

d.      Pembinaan hubungan baik (raport)
Pembinaan hubungan baik (raport) antara guru dan siswa dalam masalah pengelolaan kelas adalah hal yang sangat penting.Dengan terciptanya hubungan baik guru-siswa, diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap optimistik, relaistik dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya serta terbuka terhadap hal-hal yang ada pada dirinya. Pembinaan hubungan baik, hubungan antara guru dengan murid harus dibangun berdasarkan fungsi masing-masing dalam konteks belajar mengajar dikelas, akan tetapi apabila memungkinkan dapat juga dibangun sifat-sifat kekeluargaan dan keakraban yang menyebabkan siswa merasa nyaman dan aman berhubungan seperti dengan ibu dan bapaknya dirumah.

2.      Kondisi Organisasional
Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Dengan kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas pula bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. Di samping itu mereka akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh disiplin pada semua kegiatan yang bersifat rutin itu.

Kegiatan rutinitas tersebut anatar lain:

a.       Pergantian pelajaran, ketika terjadi penggantian dalam pelajaran harus disikapi oleh guru karena dalam proses ini ada jeda (kekosongan) yang memungkinkan terjadinya interaksi yang tidak diharapkan dari siswa dengan siswa lainnya. Perlu disikapi dengan arif bahwa ketika mengahiri pelajaran guru tidak terlalu cepat karena guru selanjutnya apakah sudah tiba dan apabila belum maka masa jeda itu terlalu lama.

b.      Guru berhalangan hadir, guru yang berhalangan hadir akan menyebabkan terjadinya kekosongan dalam proses belajar mengajar. Untuk menghindari terjadinya keributan atau perilaku-perilaku yang tidak diharapkan dari siswa seperti berlarian kesanaha kemari menggangu kelas lain, dan menimbulkan kerusakan pada fasilitaskelas, maka guru piket harus paham apa yang terjadi dan mempersiapkan diri untuk menutup ketidakhadiran tersebut.

c.       Masalah antar siswa, masalah antar siswa biasanya terjadi karena kondisi emosional yang tidak terkendali dan tidak terorganisasikan oleh guru. Guru harus memahami karakteristik dan potensi guru sehingga dapat dipahami keseluruhan perilaku masing-masing dan menekan munculnya konflik diantaranya.

d.      Upacara bendera, pada saat upacara bendera siswa harus diorganisasikan berdasarkan tingkatan kelas sehingga mereka dapat tertib mengikuti kegiatan upacara bendera.

e.       Kegiatan lain ; kesehatan dan kehadiran siswa, penyampaian informasi dari sekolah kepada guru dan siswa, peraturan sekolah yang baru, kegiatan rekreasi dan social.



DAFTAR RUJUKAN

Asep Suryana, (2005), MakalahTECHNOLOGIES FOR RESTRUCTURED
CLASSROOMS, disampaikan dalam lokakarya .Universitas Negeri Yogya.
Asep suryana. 2006. Bahan belajar mandiri Manajemen kelas. Universitas Pendidikan Indonesia
M. Entang, T raka Joni an Prayitno, (1985),Pengelolaan Kelas, Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud

16 komentar: