RESUME 2
MANAJEMEN KELAS di SD
Tentang
MANAJEMEN PEMBELAJARAN
OLEH:
Lina Delviza
1620228
PGSD
DOSEN PENGAMPU : Yessi Rifmasri, M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD )
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( STKIP ) ADZKIA
2018/2019
RESUME
MANAJEMEN PEMBELAJARAN
A. KONSEP MANAJEMEN PEMBELAJARAN
Manajemen menurut para ahli, yaitu:
Menurut Terry, 1973:7 (dalam Syafaruddin dan Nasution tahun 2005) berpendapat bahwa “ The management is the process of getting thing done by the effort of other people”. Manajemen adalah proses memperoleh tindakan melalui usaha orang lain.
Johnson,dkk (1978:16 dalam Syafaruddin dan Nasution tahun 2005) menjelaskan bahwa “ these basic managerial processes are required for any type organization business, goverment, education, social and other activities where human and physycal resources are combined to meet certain objectives”. Artinya, aktivitas manajerial berlagsung pada organisasi bisnis, pemerintahan, pendidikan, sosial dan organisasi lain dimana unsur manusia dan sumber daya fisik dipadukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “ Principles of Management” mengemukakan, “manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain.
Oei Liang Lie, manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Manajemen adalah suatu proses memadukan sumber daya yang tidak berhubungan kedalam keseluruhan sistem untuk pencapaian tujuan. Manajemen berusaha memfokuskan perhatian atas proses pokok administrasi mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan yang sangat esensial jika organisasi ingin mencapai tujuan dan sasaran utamanya. Maka, manajemen dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan, agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Mulyasa (dalam Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) pembelajaran ialah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik.
Menurut Sudiwo (dalam Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) pembelajaran merupakan interaksi belajar mengajar dalam suasana interaktif yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Maka, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang diusahakan dalam rangka agar orang dapat melakukan aktivitas belajar dengan harapan mewujudkan tujuan pembelajaran.
Pengertian Manajemen Pembelajaran
Manajemen pembelajaran merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terdapat gangguan dalam pembelajaran. Manajemen pembelajaran adalah cara guru menjalankan dan mengontrol aktivitas kelas yang ada hubungannya dengan pekerjaan guru sebagai manajer kelas.
Menurut Arikunto (dalam Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) manajemen pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan guru dalam pembelajaran atau orang yang membantunya dengan maksud agar tercapai kondisi optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar yang diharapkan.
Menurut Nasution ((dalam Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) manajemen pembelajaran adalah kepemimpinan atau ketatalaksanaan yang dilakukan oleh guru dalam praktek penyelenggaraan pembelajaran dikelas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen pembelajaran adalah cara seorang guru mengatur kelasnya dan mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan serta mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan sistem emosional yang positif, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang positif.
B. TUJUAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN
Menurut Erwinsyah (dalam jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol.5 No. 1) tujuan manajemen pembelajaran ada 2 yaitu :
- Tujuan utama manajemen pembelajaran adalah untuk menghemat waktu dan tenaga. Manajemen pembelajaran juga bertujuan agar setiap siswa yang terdapat dalam suatu kelas dapat belajar dan bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
- Tujuan khusus manajemen pembelajaran dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi yang memungkinkan siswa belajar, serta membatu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Menurut Fattah,2004 tujuan manajemen pembelajaran yaitu:
- Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovativ, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM).
- Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukannya, masyarakat, bangsa, dan negara.
- Terpenuhi salah satu dari 5 kompetensi tenaga pendidikan.
- Tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
- Terbekalinya tenaga pendidik dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan.
- Teratasinya masalah mutu pendidikan.
- Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel.
- Meningkatkan citra positif pendidikan.
KEBIJAKAN tentang MANAJEMEN PEMBELAJARAN
PERAN GURU dalam MANAJEMEN KELAS
Beberapa peran guru dalam manajemen kelas yaitu sebagai berikut:
1. Guru sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu yang mencangkup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
2. Guru sebagai Pengajar
Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.
3. Guru sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu.
4. Guru sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih.
5. Guru sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat diharapkan untuk menasehati orang lain.
6. Guru sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu kedalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu denga generasi yang lainnya, demikian hal nya pengalaman orang tua memiliki arti lebih kuat.
7. Guru sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model dan teladan bagi peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya.
8. Guru sebagai Pribadi
Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang sering dikemukakan adalah bahwa “ guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru dan diteladani.
9. Guru sebagai Peneliti
Guru adalah sebagai orang yang telah mengenal metodologi tentunya ia tahu apa yang harus dilakukan, yakni peneliti.
Guru sebagai Pendorong Kreatifitas
Guru senantiasa menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu yang rutin saja. Kreatifitas menunjukan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang dikerjakan sebelumnya.
Guru sebagai Pembangkit Pandangan
Dalam hal ini guru dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya.
10. Guru sebagai Pekerja Rutin
Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan dengan baik, maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranananya.
11. Guru sebagai Pemindah Kemah
Guru harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi peserta didiknya.
12. Guru sebagai Pembawa Cerita
Guru tidak takut menyampaikan cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu bahwa sepenuhnya cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia.
13. Guru sebagai Aktor
Sebagai aktor guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditransfer melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami respon-respon pendengar, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol.
14. Guru sebagai Emansipator
Guru telah melakukan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali sebagai pribadi yang percaya diri.
15. Guru sebagai Evaluator
Guru berperan sebagai evaluator yaitu pada saat ia mampu menentukan/ menilai kemampuan yang dimiliki peserta didik.
16. Guru sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan prose pembelajaran secara bertahap dari awal hingga akhir.
KODE ETIK GURU
Kode etik guru Indoneasia dapat dirumuskan sebagai himpunan- himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat ( Soetjipto dan Kosasi, 1999: 34). Kode etik guru Indonesia antara lain:
- Guru berbakti mebimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
- Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
- Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
- Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
- Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta rasa tanggung jawab terhadap pendidikan.
- Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
- Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
- Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
- Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
DAFTAR RUJUKAN
Syafaruddin dan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum
Teaching
Triwiyanto, Teguh. 2015. Manajemen Kurikululum dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
Soetjipto dan Kosasi. 1999. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta
Erwinsyah, Alfian. 2017. Manajemen Pembelajaran dalam Kaitannya dengan
Peningkatan Kualitas Guru, Jurnal Pendidikan Islam Vol.5 No.1. Diakses
pada hari Selasa, 30 Juli 2019 pukul 13.52 WIB
Suryapermana, Nana. 2016. Manajemen Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan,
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol.1 No.2. Diakses pada hari selasa,
30 Juli 2019 pukul 13.56 WIB
Artikel nya bagus, mudah di pahami
BalasHapusAlhamdulillah makasi kak 😇
BalasHapusBagus min, sangat bermanfaat 😊
BalasHapusAlhamdulillah, makasi kak
HapusArtikel nya bagus, sangat membantu 😊
BalasHapusAlhamdulillah, makasi kak
HapusMaterinya bagus sangat bermanfaat
BalasHapusAlhamdulillah, makasi kak
HapusBisakah di terapkan di seluruh kelas?
BalasHapusBisa kak
HapusApakah kerjasama antar guru dan siswa sangat di butuhkan dalam manajemen kelas ?
BalasHapusIyaa kak, karna kalau hanya 1 saja yg dominan, maka pembelajaran akan terlaksana kurang efektif
HapusSangat bermanfaat terimakasih
BalasHapusAlhamdulillah
Hapus