Senin, 29 Juli 2019

RESUME
MANAJEMEN KELAS di SD
Tentang
e – Book Berkaitan dengan
Menjelaskan Prinsip Belajar Mengajar dan Keterampilan Dalam Mengajar





Di Susun Oleh :
LINA DELVIZA
:
1620228



Dosen Pembimbing:
Yessi Rifmasari, M.Pd

PROGRAM  STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN ADZKIA
PADANG
2019


Resume E – BOOK 
Berkaitan dengan
Menjelaskan Prinsip Belajar Mengajar
dan Keterampilan Dalam Mengajar di SD

A. Prinsip belajar dan mengajar
Prinsip-prinsip belajar berikut ini dikemukakan oleh para ahli bidang psikologi pendidikan (Sagala, 2011):

  1. Law of effect yaitu bila hubungan antara stimulus dengan respon terjadi dan diikuti dalam keadaan memuaskan, maka hubungan itu diperkuat.
  2. Spread of effect yaitu reaksi emosional yang emosional yang mengiringi kepuasan itu tidak terbatas kepada sumber utama pemberi kepuasan, tetapi kepuasan mendapat pengetahuan baru.
  3. Law of exercise yaitu hubungan antara perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan dan penguasaan, sebaliknya hubungan itu melemahkan jika dipergunakan.
  4. Law of readiness yaitu bila satuan-satuan dalam sistem syaraf telah siap berkonduksi, dan hubungan itu berlangsung, maka terjadinya hubungan itu akan memuaskan.
  5. Law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan pertama akan sulit digoyahkan.
  6. Law of intensity yaitu belajar memberi makna yang dalam apabila diupayakan melalui kegiatan yang dinamis.
  7. Law of recency yaitu bahan yang baru dipelajari akan lebih mudah diingat.
  8. Fenomena kejenuhan
  9. Belongingness yaitu keterikatan bahan yang dipelajari pada situasi belajar akan mempermudah berubahnya tingkah laku



B. Belajar dan Mengajar
Belajar
Belajar adalah tindakan mendapatkan pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dengan memahami apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukan tugas apa pun dengan mensintesis berbagai jenis informasi yang dirasakan.
Belajar adalah proses yang menempati peran penting dalam membentuk struktur kepribadian dan perilaku kita. Ini mengembangkan perilaku yang diterima secara sosial dan juga ada peluang yang sama untuk membangun sisi negatif dari perilaku manusia. Kebutuhan belajar untuk memenuhi beberapa kebutuhan pribadi karena merupakan tujuan dan berorientasi pada tujuan. Mengenali dan mengidentifikasi kebutuhan semacam itu memungkinkan kita untuk mengevaluasi apakah pembelajaran itu telah berhasil.
Belajar menurut beberapa ahli ialah:

  1. Belajar adalah proses dimana perilaku berasal atau berubah melalui latihan atau pelatihan. (Kingsley dan Garry, 1957)
  2. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam potensi perilaku yang terjadi sebagai hasil dari latihan yang diperkuat (Kimble 1961)
  3. Belajar adalah perolehan dari perilaku baru atau penguatan atau melemahnya perilaku lama sebagai hasil dari pengalaman. (Henry P Smith)

Menurut Cronbach, Harold Spears, dan Geoch (dalam Sardiman AM, 2005:20) memberikan pengertian tentang belajar sebagai berikut :
Cronbach memberikan definisi “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”. Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
Harold Spears memberikan batasan”Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.
Geoch, mengatakan “Learning is a change in performance as a result of practice”. Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.
Belajar didefinisikan sebagai perolehan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Ini melibatkan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu, dan itu beroperasi dalam upaya individu untuk mengatasi hambatan atau menyesuaikan diri dengan situasi baru. Ini mewakili perubahan progresif dalam perilaku. Itu memungkinkan dia memuaskan minat untuk mencapai tujuan.
Dari beberapa definisi tentang belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya sendiri apa yang mereka pelajari, jadi tidak bersifat verbalistik.
Belajar sebagai kegiatan individu yang sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Sehingga dapat dikatakan bahwa terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang individu dapat dijelaskan dengan memahami hubungan interaksi antara individu dan lingkungannya. Skinner.
Seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya Educational Psychology: The Teaching-Learning Process (dalam Muhibbin Syah, 2003: 64) yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian) tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya,  learning is ...a process of progressive behaviour adaptation.

Mengajar
Istilah belajar dan mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi antara keduanya terdapat suatu hubungan yang erat sekali. Bahkan antara keduanya terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain. Antara kedua kegiatan itu saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain. Bagi kaum konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi, mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri.
Menurut Oemar Hamalik, mengajar memiliki beberapa definisi penting, diantaranya :
  1. Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah.
  2. Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah.
  3. Mengajar adalah usaha mengorganisasikan lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa.
  4. Mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar kepada murid.
  5. Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
  6. Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.


Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa, “ Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada siswa guna membantu siswa menghadapi masalah yang terdapat pada kehidupan sehari-hari

C. Keterampilan-Keterampilan Mengajar
  1. Keahlian pertanyaan menyelidik
  2. ketrampilan menjelaskan
  3. ketrampilan membuka dan menutup pelajaran
  4. ketrampilan variasi stimulus
  5. keterampilan penguatan
  6. keterampilan manajemen kelas
  7. Keteampilam Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
  8. ketrampilan membimbing kelompok kecil dan perorangan
keterampilan ini disebut keterampilan inti karena penggunaannya yang luas dalam pengajaran di kelas

D. Tujuan Keterampilan Mengajar
Tujuan dari keterampilan dasar mengajar guru yaitu supaya guru atau tenaga pendidik dapat memahami  hakikat keterampilan dasar mengajar yang dapat dipratikkan di dalam kelas, mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan dasar mengajar dan terampil menerapkan setiap jenis keterampilan dasar mengajar untuk meningkatkan kuaitas proses dan hasil pembelajaran.
Tujuan yang lain yaitu untuk membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran. Bagi calon tenaga pendidik hal ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah, sedangkan bagi calon tenaga pendidik hal ini dapat mengembangkan keterampilan dasar mengajarnya sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik

E. Macam- Macam Keterampilan Mengajar

1. Keahlian pertanyaan menyelidik
Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap siswa

2. ketrampilan menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya.

3. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran  Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran(closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar

4. Ketrampilan variasi stimulus.
 Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.

5. keterampilan penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi

6. keterampilan manajemen kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar

7. Keteampilam Membimbing Diskusi Kelompok Kecil  Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah

8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan  Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa.


Daftar Pustaka

Crawford, Alan. 2005. TEACHING AND LEARNING STRATEGIES FOR THE THINKING CLASSROOM. The International Debate Education AsAAssociatio

Crawford, Alan. 2005. TEACHING AND LEARNING STRATEGIES FOR THE
THINKING CLASSROOM. The International Debate Education Association
Departemen Pendidikan dan Pelatihan, 2005
Dharmaraj, Dr.William. 2015. LEARNING AND TEACHING B.Ed. I YEAR.
Department of Education Manonmaniam Sundaranar University, Tirunelveli

Noor, Ady Ferdian. 2013. Modul 1-4 Pengertian, Hakikat, dan Teori Belajar dan
Pembelajaran. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

R.P.Pathak.2012.Teaching skill.Pearson Education.



Sumber ebook
https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://www.researchgate.net/publication/277826724_The_principles_of_learning_and_teaching_PoLT&prev=search

https://www.researchgate.net/publication/277826724_The_principles_of_learning_and_teaching_PoLT

https://www.skillsyouneed.com/learn/teaching-skills.html

20 komentar:

  1. Menurut saya materi yang anda buat sangat membantu dalam proses belajar

    BalasHapus
  2. Makasih atas materinya min, sangat membantu☺

    BalasHapus
  3. postingannya bermanfaat .terima kasih ilmunya

    BalasHapus
  4. Artikel nya bagus, mudah di pahami

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Artikel nya bagus, sangat membantu 😊

    BalasHapus
  7. Bisakah di terapkan di seluruh kelas?

    BalasHapus
  8. Materinya bagus sangat bermanfaat

    BalasHapus
  9. Materinya bagus sangat bermanfaat

    BalasHapus
  10. Apakah kerjasama antar guru dan siswa sangat di butuhkan dalam manajemen kelas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa kak, karna kalau hanya 1 saja yg dominan, maka pembelajaran akan terlaksana kurang efektif

      Hapus
  11. Sangat bermanfaat terimakasih

    BalasHapus